Media sosial saat ini sangat besar sekali pengaruhnya pada lifestel seseorang, orang yang tidak pernah ketemu sekian tahun bahkan puluhan tahun, dapat bertemu kembali melalui berbagai fasilitas misalkan grup WA, grup BBM atau lewat FB. Tidak juga pada saya karena lewat gruop WA, bulan Januari 2016 kemaren saya berkesempatan untuk hadir diacara bakti sosial dalam rangka 30 tahun almamater saya. Sungguh satu kesempatan emas buat saya karena dapat bertemu dengan teman-teman SMA ternama di Kota Malang setelah berpisah 35 tahun yang lalu.
Dari kesan-kesan yang sangat mendalam acara baksos dalam reuni itu adalah pertanyaan yang muncul dari teman-teman dan beberapa guru yang hadir. Kamu anaknya berapa?, Kamu kerja dimana?, Rumahmu dimana?, Bisnis apa yang saat ini lagi kamu kerjakan? dan masih banyak pertanyaa yang lain, yang tidak ada hubungan dengan NILAI saat SMA. Tidak ada satu teman dan guru yang bertanya berapa IP mu saat lulus, atau kamu pendidikan terakhir S1 /S2 /S3.
Lalu apa hubunganya cerita saya dengan Judul Artikel ini? Sangat banyak. Dulu waktu SMA sampai sekarang, paradigma yang ada dimasyarakat bahwa IQ yang tinggi dan nilai akademis yang tinggi adalah jaminan hidup sukses. Orang tua dan guru selalu menuntut kita untuk berprestasi secara maksimal. Dan ukuran prestasi adalah nilai yang tinggi.
Ternyata ketika terjun dimasyarakat, fakta dilapangan berkata lain. Ada orang yang sekolah biasa-biasa saja, tetapi dia sangat berhasil hidupnya baik dari sisi finansial, mental, emosional. Dan tidak jarang orang yang dulu berprestasi luar biasa d sekolah, hidupnya biasa-biasa. Tapi jangan salah mengerti, saya tidak bermaksud mengatakan orang yang berprestasi disekolah hidupnya biasa-biasa saja. Ada banyak sarjana yang berprestasi hidupnya juga sukses.
Maksud judul artikel saya, saya ingin mengajak pembaca untuk sedikit berfikir dan menelaah paradigma bahwa" IQ tinggi jaminan hudup sukses". Apakah peradigma ini benar???semua tergantu dari sudut pandang pembaca.
Berikut adalah hasil penilitian Thomas J. Stanley, Daftar Faktor Sukses dituliskan berdasarkan urutan pengaruh
- Bersikap Jujur Pada Setiap Orang
- Mempenyai Displin yang baik
- Pintar bergaul
- Mempunyai pasangan yang mendukung
- Bekerja lebih kerjas daripada orang lain
- Mencintai pekerjaannya
- s.d. 19
- Memiliki IQ yang tinggi
- Lulusan Terbaik
Sekali lagi saya tidak bermaksud mengatakan bahwa nilai akademis tidak penting. Tapi cobalah kita mungkin para orang tua, para guru jangan pernah kecewa dengan nilai jelek anak kita, mereka masih punya sisi lain yang dapat membuat hidup mereka sukses, ada hal yang tidak kalah penting dari sekedar nilai tinggi, yaitu sikap mereka.
postingan menarik, sangat bermanfaat. Semoga sukses terus. Terimakasih
BalasHapusinfo Oppo Smartphone.
Oppo Find 5 Midnight
Oppo Neo 3
Oppo Find Clover
Oppo Find Piano
yang paling utama adalah selalu tawakal dan berdoa kpd yang Kuasa.
BalasHapusSitusnya Mbah Gaul